Wednesday, December 7, 2016

Identifikasi Perubahan Penggunaan Lahan dengan Sistem Informasi Geografi

Pemantauan perubahan penggunaan lahan yang sangat penting unuk perencanaan pola pemanfaatan ruang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan berbagai macam kemudahan dalam berbagai hal termasuk dalam pemantauan perubahan penggunaan lahan yang kini dapat dilakukan secara digital menggunakan teknologi penginderaan jauh (remote sensing) yang kemudian diolah dengan perangkat Sistem Informasi Geografis (SIG).

Penggunaan lahan suatu wilayah sifatnya dinamis  sesuai kebutuhan dan perkembangan peradaban manusia. Higga saat ini banyak terjadi penyalahgunaan penggunaan lahan akibat alasan ekonomi.  Perubahan guna lahan akan menghasilkan suatu fungsi lahan dan disaat bersamaan akan mengorbankan fungsi lain sebagai contoh fungsi lahan sebagai daerah resapan (non terbangun) berubah menjadi lahan terbangun baik permukiman ataupun komersial. Bentuk penggunaan lahan terjadi dalam dua bentuk yaitu perubahan dengan perluasan atas suatu penggunaan tertentu dan perubahan tanpa perluasan untuk penggunaan tertentu.

Perubahan penggunaan lahan ini dapat dimonitor secara periodik. Secara sederhana, yang dilakukan adalah dengan membandingkan peta penggunaan lahan di suatu lokasi pada waktu tertentu, dengan lokasi yang sama dengan waktu yang berbeda. Perubahan tersebut dapat dihitung baik dari segi luasan ataupun dari fungsi sehingga menghasilkan matriks perubahan lahan. Analisis perubahan fungsi lahan dapat dilakukan dengan teknologi sistem informasi geografi. Dalam hal ini, SIG dimaksudkan untuk mengekstraksi informasi penggunaan lahan disuatu wilayah dan melakukan perbandingan (komparasi) terhadap penggunaan lahan di periode yang berbeda. 

Modul analisis perubahan fungsi lahan dimaksudkan untuk memberikan pengalaman praktis secara sederhana bagi mahasiswa geografi khususnya untuk membuat matriks perubahan fungsi lahan di suatu wilayah, dalam kasus ini DAS Badung, Provinsi Bali. Dalam As-Syakur et.al (2010) disebutkan bahwa kondisi DAS Badung saat ini telah melampai daya dukungnya akibat tingginya jumlah penduduk dan minimnya resapan air di wilayah tersebut. Modul ini dibuat dari literatur yang sama dengan menambahkan prosedur sederhana dalam ArcGIS.

Untuk mendapatkan modul identifikasi perubahan penggunaan lahan klik disini.